Meski desain grafis telah berkembang di Indonesia sejak alhir abad ke-18, pada perjalanannya kini desain grafis Indonesia masih jauh dari negara barat, termasuk negara asia seperti singapura, hongkong atau jepang. Permasalahan ketertinggalan desain grafis Indonesia tidak hanya menyangkut teknik dan mesin cetak, melainkan belum ditemukannya desain khas Indonesia. Masa keemasan desain grafis Indonesia sudah dimulai sejak awal abad ke-20 saat periklanan mulai marak di Indonesia, utamanya untuk aneka produk bumi dan import serta publik, seperti uang, perangko dan form. Sejak tahun 1930-an, Oxenaar (konsultan desain PTT) membuat revolusi desain untuk pos Belanda yang sangat maju dibanding dengan negara eropa lainnya. Desain karya belanda di Indonesia lebih ke arah etnis nusantara (tarian, benda seni, motis bias, dll, kadang dengan tampilan art deco.